Senin, 03 Mei 2010

interaksi sosial

Menurut Tamotsu Shibutani : Sosiologi mempelajari transaksi-transaksi social yang mencakup usaha-usaha bekerja sama, antara para pihak karena semua kegiatan-kegiatan manusia didasarkan pada gotong royong.
Masyarakat memepunyai bentuk-bentuk Struktural (segi statis) antara lain:
- kelompok-kelompok social
- kebudayaan
- Lembaga social
- Stratifikasi dan kekuasaan
Proses Sosial:
Semuanya mempunyai suatu derajat dinamika tertentu tergantung pada situasi dan kondisi.
Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamikanya, hal ini disebabkan karena warga masyarakat melakukan hubungan satu dengan lainnya baik otang per orang ataupun kelompok.
Sebelum suatu hubungan tersebut terbentuk konkrit, maka akan dialami proses kea rah netuk konkrit, sesuai dengan nilai-nilai social budaya.
Proses Sosial adalah
Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorang dan kelompok-kelompok social saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut
atau
Apa yang akan terjadi bila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada
Sosiologi membatasi pembahasan proses social hanya pada bentuk-bentuk interaksi soaial, yaitu:
Bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan social sebagai unsur pokok struktur social sebagai yang dapat diperoleh gambaran segi dinamis dan statis dari masyarakat.
Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Bersama
Interaksi Sosial merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan antara kelompok-kelompok manusia, maupun orang perorang dengan kelompok manusia.
Contoh : Jika 2 orang bertemu (seorang dengan kelompok), saling berjabat tangan, saling bicara, atau berkelahi, aktivitas tersebut mirip bentuk-bentuk interaksi social.
Faktor-faktor berlangsungnya suatu proses interaksi:
Imitasi adalah suatu proses meniru tingkah laku orang lain, sehingga menyebabkan: perilaku positif dan perilaku negative (tergantung yang ditiru). Kelemahannya, dapat menyebabkan melemahnya kreatifitas dan ide seseorang.
Sugesti adalah suatu proses seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya, yang diterima oleh pihak lain. Perbedaan antara sugesti dan imitasi terletak pada titik tolaknya, kalau sugesti terjadi karena pihak yang menerima sugesti ini biasanya dengan emosisebagai kurang rasional dan menghambat daya piker.
Identifikasi adalah suatu kecenderungan-kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Perbedannya dengan imitasi, identifikasi lebih mendalam dari imitasi, karena kepribadian seseorang bisa terbentuk atas dasar proses ini (berlangsung dengan sendirinya tanpa didasari dan dengan sengaja).
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang tertarik dengan pihak lain. Perbedaannya dengan identifikasi, identifikasi lebih didorong keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dan harus dihormati karena mempunyai kemampuan tertentu yang patut di contoh. Proses simpati akan dapat berkembang didalam suatu keadaan dimana faktor saling mengerti terjamin.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Adanya kontak social (Social Contact)
Kontak berasal dari bahasa Latin yaitu, Con atau Cum artinya bersama-sama, Tango artinya menyentuh, berarti kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi bila hubungan badaniah. Kontak social dapat berlangsung dalam 3 bentuk, yaitu:
- Antara orang-orangan
- Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia
- Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia
Kontak social dapat bersifat:
- positif, mengarah kerjasama
- negative, mengarah pertentangan atau bahkan tidak menghasilkan interaksi sosial
Suatu kontak dapat bersifat:
Primer, terjadi hubungan langsung, bertemu bertatap muka, contoh jabat tangan.
Sekunder, memerlukan perantara, terdiri atas:
- sekunder secara langsung
- sekunder secara tidak langsung
Adanya komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain ( berwujud: pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap), perasaan apa yang ingin disampaikan pada orang tersebut dan yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang disampaikan kepadanya.
Jadi dengan adanya komunikasi berarti: sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia, (orang perorang) diketahui oleh orang lain (kelompok manusia lain).
Suatu kontak dapat terjadi tanpa komunikasi. Contoh: orang Indonesia bertemu orang Taiwan saling bicara tetapi masing-masing tidak mengerti apa yang dibicarakan.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Kerjasama (Cooperation)
Persaingan (Competition)
Pertentangan atau pertikaian (Conflict)
Akomodasi (Accomodation) adalah proses penyelesaian pertikaian untuk sementara waktu tapi kedua belah pihak belum sepenuhnya puas.
Menurut Gillin dan Gillin, ada dua macam proses social yang timbul akibat adanya interaksi social yaitu:
Proses yang Asosiatif (Process of Association) yang terbagi kedalam 3 bentuk khusus lagi, yaitu:
- Akomodasi
- Asimilasi
- Akulturasi
Proses yang Disasosiatif (Process of Dis-Association) yang mencakup:
- Persaingan
- Persaingan yang meliputi : kontravensi dan pertentangan atau pertikaian (conflict)
Kimball Young, menyatakan bentuk-bentuk Proses social adalah
Oposisi (Opposition) mencakup: – persaingan (Competition)
- pertentangan atau pertikaian (Conflict)
Kerjasama (Cooperation), menghasilkan Akomodasi (Accomodation)
Diferensiasi (Differentiation), yaitu: proses dimana seseorang dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, seks dan pekerjaan. Diferensiasi menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
Tamotsu Shibutami menyatakan beberapa pola interaksi:
Akomodasi dalam situasi-situasi rutin
Ekspresi pertemuan dan anjuran
Interaksi strategis dalam pertentangan
Pengambangan perilaku masa
Proses-proses interaksi yang pokok adalah
Proses-proses yang Asosiatif
Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama adalah sebagai suatu usaha bersama antara orang-perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk kerjasama tersebut berkembang bila:
- orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
- harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut bermanfaat
- harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima
Kerjasama dapat bersifat agresif, jika kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan (tidak puas) karena keinginan pokok tidak terpenuhi karena adanya rintangan dari luar.
Kerjasama (Cooperation) dibedakan lagi menjadi:
- kerjasama spontan (Spontaneous Cooperation), merupakan kerjasama serta merta
- kerjasama langsung (Directed Cooperation), merupakan hasil perintah atasan/ penguasa
- kerjasama kontrak (Contractual Cooperation), merupakan kerjasama atas dasar tertentu
- kerjasama tradisional (Traditional Coopertaion), merupakan bentuk kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem social
Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, ada 5 bentuk kerjasama antara lain:
Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.
Bergaining, yaitu pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran barang/ jasa antara 2 organisasi atau lebih.
Ko-optasi (Co-optation), yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari adanya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
Koalisi, yaitu kombinasi antara 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
Join-Venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalkan pemboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan.
Akomodasi (Accomodation)
Istilah akomodasi ada 2 arti, yaitu:
- Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti ada keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma/ nilai social dalam masyarakat
- Akomodasi yang menunjuk pada suatu proses, berarti usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan social.
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sebagai lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapi:
- mengurangi pertentangan antara orang perorangan/ kelompok sebagai akibat perbedaan paham
- mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu/ temporer
- untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok social yang hidupnya terpisah, sebagai akibat faktor social, psikologis, dan kebudayaan
- Mengusahakan peleburan antara kelompok social yang terpisah
Bentuk-bentuk Akomodasi:
Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan. Pelaksanaannya, secara fisik (secara langsung) dan secara psikologi (secara tidak langsung). Contoh: perbudakan, interaksi sosialnya didasarkan pada penguasaan majikan atas budak-budaknya.
Compromise, yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang dasar.
Arbitration, yaitu suatu cara untuk mencapai compromise, jika pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri (biasanya melalui pihak ke-3 yang kedudukannya lebih tinggi dari 2 pihak yang bertentangan).
Mediation, yaitu hampir mirip arbitration, tapi pihak ke-3, kedudukannya hanya sebagai penasehat belaka dan tidak punya wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan tersebut.
Concilitiation, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama (lebih lunak daripada coercion).
Toleration (tolerant-participation), yaitu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya, yang muncul secara tidak disadari/ direncanakan.
Stalemate, yaitu suatu akomodasi, dimana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangan, karena masing-masing pihak sudah tidak ada kemungkinan untuk maju atau mundur.
Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
Hasil-hasil Akomodasi:
- Akomodasi dan integrasi masyarakat (menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru).
- Menekan oposisi
- Koordinasi pelbagai kepribadian yang berbeda
- Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan yang baru atau keadaan yang berubah
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi ditandai dengan adanya:
Usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan/ kelompok manusia, juga disertai usaha untuk mempertinggi kesatuan sikap, tindakan dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses asimilasi timbul bila ada:
- kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
- orang-perorangan sebagai warga kelompok tersebut saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama
- kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia masing-masing saling menyesuaikan diri
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:
- toleransi
- kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
- sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan
- perkawinan campuran (algamation)
- adanya musuh bersama dari luar
Faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi:
- terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan minor)
- kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
- perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
- perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan tertentu/ kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan/ kelompok lainnya
- perbedaan cirri-ciri badaniah/ warna kulit
- in-group feeling yang kuat
- juka golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
- perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi
Proses-proses yang Disasotiatif (Oppositional-Process)
Persaingan (Competition)
Adalah suatu proses social, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perorangan/ kelompok) dengan cara menarik perhatian public atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan
Tipe umum persaingan:
- Bersifat pribadi (Rivalry), orang perorang/ individu secara langsung bersaing. Contoh: kedudukan tertentu dalam organisasi
- Tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok. Contoh: 2 perusahaan bersaing
Bentuk persaingan:
- persaingan ekonomi
- persaingan kebudayaan
- persaingan kedudukan dan peranan
- persaingan ras
Fungsi dari adanya persaingan dengan batas-batas tertentu:
- menyalurkan keinginan-keinginan indoividu/ kelompok yang bersifat kompetitif
- kepentingan serta nilai-nilai yang ada pada suatu massa menjadi pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh yang bersaing
- merupakan alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan social
- alat untuk menyaring para warga golongan karya (fungsional) yang akhirnya akan menghasilkan pembagian kerja yang efektif
Faktor-faktor persaingan:
- kepribadian seseorang
- kemajuan
- solidaritas kelompok
- disorganisai
Kontravensi (Contravention)
Adalah suatu bentuk proses social yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Bentuk kontravensi menurut Leopold Von Weise dan Howard, yaitu
1) Yang umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
2) Yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum, memaki-maki melalui surat-surat selebaran, mencerca, melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain, dst.
3) Yang intensif, mencakup penghasutan, menyebarkan desas desus, mengecewakan pihak lain, dst.
4) Yang rahasia, umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain.
5) Yang taktis, misalnya dalam kampanye parpol (pemilu) memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, imtimidasi, dst.
Menurut Lepold Von Weise dan Howard Becker, ada 3 umum kontravensi, yaitu:
- kontravensi generasi masyarakat
- kontravensi yang menyangkut seks
- kontravensi parlementer
pertentangan (pertikaian atau conflict)
Adalah suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan/ atau kekerasan
Sebab-sebab dari pertentangan:
- perbedaan antara individu-individu
- perbedaan kebudayaan
- perbedaan kepentingan
- perbedaan social
Fungsi positif pertentangan bagi masyarakat:
- sebagai jalan untuk memecahkan dan mengurangi ketegangan-ketegangan
- sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat
Masyarakat biasanya mempunyai sarana untuk menyalurkan benih-benih permusuhan. Alat tersebut dalam sosiologi disebut Safety Valve.
Bentuk khusus dari pertentangan antara lain:
- pertentangan pribadi
- pertentangan rasial
- pertentangan internasional
- pertentangan antara kelas-kelas social
- pertentangan politik
Akibat dari bentuk pertentangan:
- tambahnya solidaritas in-group
- goyahnya/ retaknya persatuan kelompok
- perubahan kepribadian individu
- hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
- akomodasi, dominasi, dan takhluknya salah satu pihak